Selasa, 22 Mei 2012


"Runtuhnya Moralitas Bangsa"
   Harta, Tahta dan Wanita

Sebuah fase didalam lubuk hati manusia, dimana seseorang mencari jati diri mereka demi sebuah Prestise. Dengan mencapai tujuannya itu, ia menghalalkan segala cara untuk dapat mencapai impian mereka. boleh dikatakan ini merupakan ekspetasi yang berlebihan, karena tidak ada bedanya jika dibandingkan dengan hedonisme.

Banyak orang yang terpilih peruntungannya menjadi seseorang yang mempunyai kelebihan dari segi ekonomi terkadang sombong, tidak mau tau dengan lingkungan sekitar (sosialnya kurang).Padahal dulunya ia termasuk orang-orang yang kurang berada. Permasalahan ini muncul karena ia merasa tidaklah mudah mendapatkan harta. Harta tidak bisa didapatkan dengan cara instan. ia harus berusaha keras untuk mendapatkan hasil yang diimpikannya. Hal ini merupakan kasus yang lumrah ditemui dalam kehidupan bermasyarakat. Namun tidak semua yang menjadi seperti itu.

Tidak jauh berbeda dengan seseorang yang memiliki jabatan. Terkadang ia tergila-gila akan jabatannya itu, karena ketika orang menginginkan kehidupan yang instan (ekonomi) ia akan berpikir bagaimana caranya agar tuntutannya terpenuhi. Tidak menghiraukan lagi rambu-rambu hukum, agama, kesusilaan, ia terobos demi impiannya.

Dan wanita merupakan sosok yang dapat menghiasi kehidupan seorang lelaki. Namun dibalik keindahan dan keanggunannya, wanita adalah sebagai faktor utama melemahnya iman sehingga dapat membuat kedua hal diatas tadi dapat terlaksana. Tidak lain karena permintaan seorang istri akan kebutuhan hidupnya yang bisa  dikatakan tidak lah dapat dipandang sebelah mata.

Dari ketiga gambaran yang diutarakan diatas, dapat dikatakan bahwa runtuhnya moral bangsa dimulai dari individu yang merasa kekurangan atas apa yang telah diberikan-Nya. Namun tidaklah semua orang mengambil jalur setan dalam kehidupannya. Semoga saja semua ini tidak terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar